Hai untuk Kamu
Hai!
Sudah terlalu lama,
cukup lama untuk aku katakana ini patah hati. Empat tahun bukan waktu yang mudah
untuk aku bertahan sampai tahap ini. Tidak, kisah kita memang sudah selesai,
tapi rasanya sesak itu selalu ada. Memang tidak mudah untukku, mungkin amat
sangat mudah untukmu. Selamat atas banyak kebahagiaan yang sedang kamu raih,
ya!. Tidak sengaja, aku melihatmu di sosial media. Kau amat tersenyum bahagia dengan
seseorang hari ini. Sebentar lagi, akupun akan segera melupakan kisah kita,
kalaupun tidak aku mengenangmu sebagai patah hati yang tidak pernah akan aku lakukan
lagi. Sungguh, aku ingin selesai. Menyakitkan memang hilang tanpa sebuah alasan
dan aba-aba. Aku mengingat jelas perkataan itu: “Maaf aku hilang dari lingkaran”.
Sungguh sangat terlihat jelas saat itu pertengkaran gila yang kita lakukan,
dan aku merengek kesal karena kamu acuhkan. Lalu kau berkata: “nanti kita
ketemu, puaskan segala rindumu”. Ternyata, itu hanya untaian kata saja, sampai
akhirnya perpisahan itu datang, kita tidak pernah berpapasan barang sebentar
saja. Aku, aku sungguh mengingat bagian itu sebagai hal menyakitkan menyukai
seseorang. Maaf, aku harus bilang ini: aku sesak dan aku tidak terima. Semoga harimu
baik ya!
Komentar
Posting Komentar