Mungkin kamu sedang Insecure? Tidak apa-apa jangan takut!



Fenomena modern berkaitan dengan kecanggihan membuat segala hal mudah sekali tersebar dan dipublikasikan. Segala hal biasa begitu mudah  diketahui tanpa perlu kita melihat secara langsung. Sadar atupun tidak fenomena tersebut membuat pribadi bergeser dan lebih mudah menghakimi hidup orang lain ataupun diri sendiri.
Pernah mendengar kata insecure? Arti dalam Bahasa Indonesia dapat berarti kecemasan atau kegelisahan. Perasaan di mana pada diri  mengalami gejala yang membuat sebuah ketakutan. Insecure tidak mudah dikenali secara mendalam disebabkan pada kehidupan terbiasa berseliweran dengan berbagai hal yang dianggap biasa. Kemudian sulit untuk mengakui hal-hal negative yang muncul pada diri sendiri. Apalagi di zaman serba modern mudah sekali insecure datang tanpa disadari.
Lihat saja, terkadang pribadi kita merasa bahwa hidup yang digambarkan di setiap postingan sosial media begitu terlihat bahagia dan membahagiakan. Kemudian, dengan itu kita menghakimi hidup kita menjadi seolah buruk. Insecure kemudian muncul dalam diri kita merasa cemas, takut, dan muncul iri dalam hati yang berlanjut pada ketidakpercayaan diri atau minder.
Insecure tidak dilarang tapi itu bisa membahayakan diri. Insecure gejala yang bisa menyebabkan dampak negatif atau positif. Pada dasarnya insecure muncul ketika kita membandingkan hidup kita dengan orang lain, ataupun orang lain membandingkan hidupnya dengan kita.
Misalnya ketakutan akan masa depan yang belum dijalani membuat banyak orang dengan mudah menghakimi hidupnya atau hidup orang lain. Kita terkadang menilai diri kita dengan sebuah proses yang menyatakan diri kita akan lebih sukses atau lebih dahulu dibanding yang lain. Ketika pernyataan itu diucapkan dihadapan orang lain, secara tidak sadar kita telah menghakimi hidup kita. Kata itu baik terucap sebagai penyemangat diri sendiri tapi ketika di hadapan orang lain itu bisa jadi membuat orang itu merasa insecure sebab kita telah memojokkan dirinya. Bisa jadi dengan lontaran ucapan itu orang lain merasa terganggu dan malah justru kita mengalami penilaian sikap sombong. Dampaknya positifnya pada diri sendiri kita akan terus semangat untuk bekerja lebih keras tapi kita lupa mungkin kita telah memojokkan orang lain.
Atau malah sebaliknya  terkadang menilai diri kita dengan sebuah proses yang menyatakan diri kita akan lebih lambat atau tidak punya hal yang bisa dibanggakan. Itu juga bisa membuat kecemasan sebab dari sana diri kita telah memojokkan jiwa sendiri yang menyebabkan akn mucul rasa cemas bahwa dirinya akan gagal.
Pernahkah kita melihat sebuah postingan yang membuat kita iri dan cemas? Bisa jadi kita sedang terkena insecure. Kita hanya melihat satu sisi positif orang lain yang tidak ada pada diri kita, dan itu membuat kita cemas. Kita mengalami proses menghakimi dan memojokkan diri sendiri oleh diri sendiri juga.
Pengalaman pribadi perihal insecure adalah ketika saya merasa bahwa apa yang saya lakukan adalah sebuah penyombongan diri pada saya. Saya merasa dihakimi dan dipojokkan oleh orang lain kemudian dampaknya saya merasa melakukan kesalahan dan itu membuat saya cemas. Saya kemudian tidak pernah lagi menyebarkan apapun di sosial media perihal sebuah pekerjaan yang saya sedang lakukan. Selain itu juga, rasa cemas menyelimuti saya tatkala  melihat kehidupan orang lain berbeda dengan saya. Saya merasa apa yang diperlihatkan di sosial media merupakan sebuah kebahagiaan yang semu, orang-orang memamerkan kebahagiaanya saja, tapi ketika orang lain sedikit saja menampakkan kesedihannya mungkin akan terlontar ucapan “kok gak bersyukur sih?” atau “kayanya hidupnya galau”.
Ucapan itu bahkan terlontar ketika saya membuat sebuah tulisan yang tidak menampakkan sebuah kebahagiaan, kemudian tiba-tiba rasa insecure itu muncul pada diri saya. Saya lantas mengalami gejala di mana saya cemas akan apa yang saya tulis dan saya bagikan. Saya kemudian dihakimi dengan kata “si galau”.  Insecure sepertinya sangat rentan untuk kaum perempuan sebab psikologi perempuan yang mudah tersinggung membuat rasa insecure itu cepat muncul. Insecure bahkan bisa menyebabkan tangisan yang tidak berhenti. Kecemasan yang mendalam sampai sulit mengontrol diri sendiri.
Sejauh pemaparan ini, saya ingin bertanya mungkinkah kamu sedang insecure? Jawabannya hanya ada pada diri kamu. Kamu berhak mengakui segala apapun untuk diri kamu, dan tidak perlu memikirkan anggapan orang lain bahwa kamu sedang memiliki ketakutan dan kecemasan.
Kamu sedang takut akan kuliahmu?
Kamu sedang cemas akan masa depanmu?
Atau kamu sedang terpojok karena dikata lebih lambat?
Mungkin kamu sedang mengalami insecure. Tidak apa, saya juga pernah merasakan. Sekarang tinggal maafkan diri dan maafkan segala kesalahan orang lain. Atur apa yang perlu dilakukan dan jangan pernah menyamakan proses hidupmu dengan hidup orang lain. Juga sebaliknya, kamu tidak perlu menyamakan proses hidupmu dengan hidup orang lain. Ketika kamu lebih cepat mendapatkan sesuatu bukan berarti kamu seenaknya menghakimi dan memojokkan orang lain. Pun sebaliknya ketika kamu lebih lambat bukan berarti kamu tertinggal dengan hal tersebut.
Kamu perlu sejenak istirahat saja. Kemudian baru lanjutkan hidupmu kembali. Selamat! saya, kamu, mereka hebat! Kita hidup dalam dunia kita dengan proses yang berbeda.

Salam semangat: Rifa Nurafia


Sumber bacaan:



Komentar

  1. Dengan menulis, seorang akan terus menjadi kuat💗 istiqomah terus ya dan semoga bisa terus sharing💛💛

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih telah membaca :) semoga bisa menebar mannfaat juga untuk yang membaca, minimal bisa kasih semangat baru hehe
      \

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudahkah Berterima Kasih Pada Dirimu?